Variabel adalah suatu nama yang kita gunakan untuk mewakili lokasi atau alamat penyimpanan suatu nilai di dalam memori komputer. Dengan variabel kita bisa menyimpan nilai berupa angka, string, atau nilai lain dalam bahasa pemrograman. Sebelum kita bisa menggunakan variabel, kita harus mendeklarasikan nama beserta tipe datanya. Dalam bahasa C dan C++, nama variabel ditulis setelah tipe datanya. Polanya adalah seperti di bawah ini.
Tipe data Nama_variabel;
atau
Tipe data Nama_variabel=nilai_awal;
Contoh :
Operator penugasan dalam bahasa C dan C++ adalah tanda sama dengan (=). Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut ini!
Yang perlu kalian ketahui lagi, tipe data yang bisa ditampilkan secara langsung "hanya dengan namanya" adalah string dan tipe data dasar. Berikut ini adalah beberapa tipe data dasar dalam C atau C++.
Penamaan Variabel
Nama variabel dan function dalam bahasa pemrogram umumnya disebut dengan identifier. Ada beberapa aturan dalam penamaan identifier harus kalian taati saat kalian membuat program dalam bahasa C atau C++. Aturan-aturan tersebut, yaitu :
Input
Selain memberikan nilai secara langsung dengan tanda sama dengan, kita juga bisa memberikan nilai pada variabel berdasarkan input dari pengguna. Untuk Bahasa C++, kita bisa menggunakan cin jika kita ingin mendapatkan nilai tertentu dari pengguna. Nilai yang diberikan pengguna nantinya akan disimpan dalam variabel yang digunakan cin. Berikut ini adalah contoh cara penggunaan cin.
Pada contoh di atas, cin digunakan untuk menunggu input dari pengguna. Input dari pengguna akan disimpan ke dalam variabel setelah pengguna menekan enter. Pada kode program di atas, setelah pengguna memasukkan suatu nilai dan menekan enter, program akan dilanjutkan dengan menekan angka yang sudah disimpan dalam variabel angka dengan cout. Btw, "arah tanda" pada cin dan cout berbeda dan saling berlawanan.
Selain menggunakan cin, kita bisa juga menggunakan scanf. Yang perlu diperhatikan adalah, untuk menggunakan cin dan cout, kita perlu menggunakan "#include<iostream>". Sedangkan untuk menggunakan scanf, kita harus menggunakan "#include <stdio.h>" seperti halnya saat kita menggunakan printf.
Jika kalian memperhatikan contoh di atas, kalian akan melihat format specifier berupa "%d". "%d" perlu kalian gunakan pada printf dan scanf jika tipe datanya adalah integer. Jika tipe datanya float, maka kalian harus menggantinya dengan "%f" seperti contoh di bawah ini. Selain menggunakan "%d" dan "%f", kita perlu menggunakan tanda ampersand(&) jika tipe datanya bukan array atau string. Jika tipe datanya adalah string, array, atau pointer kalian tidak akan mebutuhkan tanda ampersand.
Bagi kalian yang malas mengetik maupun copas, ambil saja source code-nya di sini. Gunakan code block untuk membukanya.
Tipe data Nama_variabel;
atau
Tipe data Nama_variabel=nilai_awal;
Contoh :
int main(){
int angka=;
return 0;
}
Pada contoh di atas, kita mendeklarasikan variabel dengan nama angka dan tipe datanya adalah int atau bilangan bulat. Untuk memberi nilai suatu variabel, kita bisa menggunakan "operator penugasan". Nilai yang bisa diberikan pada suatu variabel harus sesuai dengan tipe variabelnya. Misalnya, kalau tipe datanya int, maka nilai yang bisa diberikan hanya bisa berupa bilangan bulat.Operator penugasan dalam bahasa C dan C++ adalah tanda sama dengan (=). Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut ini!
int main(){
int angka=0;
angka=10;
return 0;
}
Pemberian nilai bisa dilakukan saat deklarasi atau setelahnya hanya dengan menuliskan setelah nama variabel dan tanda sama dengan(=). Setelah variabel diberi nilai, kita bisa menampilkan nilainya dengan cout atau printf. Untuk cout, kita cukup menulis nama variabel yang akan kita tampilkan setelah tanda <<.
#include <iostream>
int main(){
int angka=10;
std::cout << angka;
return 0;
}
Dalam Bahasa C maupun C++, kita bisa menggunakan printf. Untuk printf, kita perlu menggunakan "%d" jika tipe datanya adalah bilangan bulat.
#include <stdio.h>
int main(){
int angka=10;
printf("%d", angka);
return 0;
}
Selain bilangan bulat, ada tipe data-tipe data lain yang bisa kita gunakan seperti pecahan desimal, string, dll. Cara deklarasi dan pemberian nilai pada tipe data pecahan desimal sama dengan saat kita menggunakan tipe data int. Bedanya adalah nama tipe data untuk pecahan desimal dalam bahasa C dan C++ adalah float. Selain itu, cara "%d" perlu kita ganti dengan "%f" saat menggunakan printf.#include <iostream>
#include <stdio.h>
int main(){
float angka=10.5;
std::cout << angka << std::endl;
printf("%f", angka);
return 0;
}
Kadang kita mungkin ingin menghindari kecerobohan agar kita tidak mengubah nilai suatu variabelkarena kita ingin agar nilai variabel tersebut tetap. Jika kita tidak ingin mengubah nilai suatu variabel, kita bisa menggunakan const untuk menjadikan variabel sebagai konstanta. Konstanta bisa kita tentukan nilainya saat deklarasi, dan tidak bisa kita ubah nilainya dengan tanda sama dengan (=) setelah deklarasi dari konstanta tersebut.#include <stdio.h>
#include <iostream>
int main(){
const float angka=10.5;
std::cout << angka << std::endl;
//angka=10;
//Jangan ubah nilai variabel angka kecuali anda ingin programnya error
printf("%f", angka);
return 0;
}
Selanjutnya, kalian bisa mengotak-atik sendiri kode programnya untuk memberi nilai dan menampilkan variabel sesuai keinginan kalian.Yang perlu kalian ketahui lagi, tipe data yang bisa ditampilkan secara langsung "hanya dengan namanya" adalah string dan tipe data dasar. Berikut ini adalah beberapa tipe data dasar dalam C atau C++.
- char
- short
- int
- longint
- long long int
- float
- double
- long double
Penamaan Variabel
Nama variabel dan function dalam bahasa pemrogram umumnya disebut dengan identifier. Ada beberapa aturan dalam penamaan identifier harus kalian taati saat kalian membuat program dalam bahasa C atau C++. Aturan-aturan tersebut, yaitu :
- Nama variabel tidak boleh diawali dengan angka.
- Variabel cuma boleh terdiri dari huruf, angka, dan underscore(_). Operator tidak boleh digunakan sebagai nama variabel.
- Tiap compiler mungkin memiliki batas banyaknya karakter atau huruf yang boleh digunakan dalam nama variabel. Untuk amannya, sebaiknya hanya gunakan maksimal 32 karakter untuk nama variabel.
- Nama variabel tidak boleh berupa reserved word atau "nama-nama khusus" yang digunakan dalam kode program.
- and
- and_eq
- asm
- auto
- bitand
- bitor
- bool
- break
- case
- catch
- char
- class
- compl
- const
- const_cast
- continue
- default
- delete
- do
- double
- dynamic_cast
- else
- enum
- explicit
- export
- extern
- false
- float
- for
- friend
- goto
- if
- inline
- int
- long
- mutable
- namespace
- new
- not
- not_eq
- operator
- or
- or_eq
- private
- protected
- public
- register
- reinterpret_cast
- return
- short
- signed
- sizeof
- static
- static_cast
- struct
- switch
- template
- this
- throw
- true
- try
- typedef
- typeid
- typename
- union
- unsigned
- using
- virtual
- void
- volatile
- wchar_t
- while
- xor
- xor_eq
Input
Selain memberikan nilai secara langsung dengan tanda sama dengan, kita juga bisa memberikan nilai pada variabel berdasarkan input dari pengguna. Untuk Bahasa C++, kita bisa menggunakan cin jika kita ingin mendapatkan nilai tertentu dari pengguna. Nilai yang diberikan pengguna nantinya akan disimpan dalam variabel yang digunakan cin. Berikut ini adalah contoh cara penggunaan cin.
#include <iostream>
using namespace std;
int main(){
int angka;
cin >> angka;
cout << angka;
return 0;
}
Perhatikan contoh di atas!
Pada contoh di atas, cin digunakan untuk menunggu input dari pengguna. Input dari pengguna akan disimpan ke dalam variabel setelah pengguna menekan enter. Pada kode program di atas, setelah pengguna memasukkan suatu nilai dan menekan enter, program akan dilanjutkan dengan menekan angka yang sudah disimpan dalam variabel angka dengan cout. Btw, "arah tanda" pada cin dan cout berbeda dan saling berlawanan.
Selain menggunakan cin, kita bisa juga menggunakan scanf. Yang perlu diperhatikan adalah, untuk menggunakan cin dan cout, kita perlu menggunakan "#include
#include <stdio.h>
int main(){
int angka;
scanf("%d", &angka);
printf("%d", angka);
return 0;
}
Jika kalian memperhatikan contoh di atas, kalian akan melihat format specifier berupa "%d". "%d" perlu kalian gunakan pada printf dan scanf jika tipe datanya adalah integer. Jika tipe datanya float, maka kalian harus menggantinya dengan "%f" seperti contoh di bawah ini. Selain menggunakan "%d" dan "%f", kita perlu menggunakan tanda ampersand(&) jika tipe datanya bukan array atau string. Jika tipe datanya adalah string, array, atau pointer kalian tidak akan mebutuhkan tanda ampersand.
#include <stdio.h>
int main(){
char s[100];
int i=0;
scanf("%s", s);
scanf("%d", &i);
printf("%s %d", s, i);
return 0;
}
Saat kalian memasukkan string yang berisi spasi, hanya kata pertama yang akan
disimpan oleh variabel yang ada. Jika kalian ingin agar satu baris
disimpan semua dalam satu variabel dengan tipe data string, kalian bisa
menggunakan scanf dengan cara seperti berikut ini.
#include <stdio.h>
int main(){
char s[100];
scanf("%[0123456789 ][^\n]s", s);
printf("%s", s);
return 0;
}
Karakter yang ada dalam tanda kurung kotak menandakan karakter yang akan
diterima dari input. Pada contoh di atas, karakter yang diterima hanya
1, 2, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9, 0 dan spasi. Selain itu, ada tanda caret (^)
yang menandakan karakter yang tidak dibolehkan. Kalau ada karakter yang
tidak sesuai dengan syarat yang diberikan, maka input akan dianggap
berakhir setelah karakter tersebut.Bagi kalian yang malas mengetik maupun copas, ambil saja source code-nya di sini. Gunakan code block untuk membukanya.